Tahun lalu pemerintah gencar melakukan promosi pariwisata ke negara-negara di kawasan Eropa. Promosi itu tampaknya berhasil menggiring turis Eropa tetap ramai berlibur ke Bali.
Pengamat pariwisata Wayan Sudana di Denpasar, menjelaskan, pelancong asal negara di kawasan Eropa yang umumnya menyenangi tata cara kehidupan masyarakat, bertambah banyak datang ke Bali.
Masyarakat Eropa dikabarkan mengalami krisis ekonomi global, namun turis negeri itu tetap berlibur sambil menyaksikan aneka ragam seni budaya Bali yang tidak ada duanya di dunia.
Menurut Sudana, turis Eropa yang datang berlibur ke Bali sebanyak 377.049 orang selama Januari-Juli 2013 meningkat dari periode sama tahun 2012 hanya 348.766 orang atau memiliki peranan 21,05 persen dari seluruh turis ke Bali.
Sesuai laporan Dinas Pariwisata Bali, kedatangan turis asal Eropa bertambah setiap bulan seperti halnya selama Mei 2013 tercatat 47.940 orang bertambah menjadi 50.284 selama Juni dan Juli naik lagi menjadi 75.415 orang.
Dua negara di Eropa yakni Inggris dan Perancis tetap tercatat sebagai sepuluh negara terbanyak memasok turis ke Bali, bersama Australia, China, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Singapura dan Amerika Serikat.
Kerukunan masyarakat di daerah pedesaan menjadi daya tarik tersendiri bagi turis Eropa yang berlibur ke Bali. Upacara ritual hampir setiap hari ada di daerah ini. Kondisi inilah menyebabkan turis Eropa lebih dari sekali berkunjung ke Bali.
18.41 | 0
komentar | Read More