Statistik

Wisata Naik Gunung

Urusan naik gunung, sudah menjadi “makanan” wajib bagi orang yang mengaku pecinta alam. Apalagi bagi mahasiswa pecinta alam (Mapala) yan banyak terdapat di kampus, naik gunung sering dijadikan agenda rutin. Penaklukan dataran tinggi tidak hanya dilakukan pada satu objek gunung saja. Semakin banyak gunung yang didaki dan semakin tinggi puncaknya, itu menjadi kebanggaan pendaki.


Satu masalah yang pasti ditemui selama mendaki adalah perubahan suhu ekstrim. Jika di dataran rendah sering terasa panas, maka setiap tahap ketinggian tertentu, suhu menurun. Semakin menuju puncak, dinginnya tidak terelakkan apalagi kala malam hari.

Untuk mengatasi kedinginan ini, ada beberapa tips yang bisa digunakan agar tubuh tidak sampai mengalami hipotermia. Dikutip dari Media Indonesia, inilah beberapa hal yang bisa dilakukan:

Lakukan penyesuaian diri dengan lingkungan. Adaptasikan tubuh Anda dengan kondisi lingkungan baru di pegunungan. Setelah dirasakan tubuh mampu menyesuaikan diri, baru lakukan pendakian. Proses ini disebut pula aklimatisasi.

Jangan lupa kenakan pakaian yang mampu menahan panas tubuh Anda. Tidak cukup hanya satu jaket saja. Kalau perlu, bawalah beberapa potong pakaian hangat. Memakai jaket tebal sangat disarankan. Siapkan pula jenis yang antiair. Biasanya lapisan luarnya dibuat dari bahan polar.
Agar makin hangat saat tidur, pakailah sleeping bag. Kantong panjang untuk tidur ini mudah dilipat dan dibawa saat mendaki. Saat dipakai, mampu menambah kehangatan badan selain dengan memakai jaket tebal.

Hindari memakai pakaian dari bahan jeans.  Selain bahannya berat, jeans akan membuat Anda tambah kedinginan karena sifatnya yang bisa menyerap dingin.
Sebelum malam tiba, kumpulkan ranting kering yang sudah berjatuhan di tanah untuk membuat api unggun. Induksi panas api bisa menghangatkan tubuh Anda. Jangan lupa, matikan api kalau Anda hendak meninggalkan lokasi pembuatan api unggun.

Sambil membuat api unggun, siapkan pula tempat untuk memasak air dan membuat makanan. Minuman hangat sangat nikmat untuk disantap kala mendaki. Pilih jenis minuman yang mampu membuat hangat tubuh, seperti air jahe, susu, atau teh. Untuk makanan, siapkan makanan yang cukup memberikan energi bagi tubuh.
Sempatkan untuk melakukan peregangan tubuh selama mendaki. Ini akan membuat otot terhindar dari cedera selama mendaki. Selain itu, peregangan dapat sedikit mengusir rasa dingin.
19.44 | 0 komentar | Read More

Terbangkan Pesawat Mrek Baru

Maskapai penerbangan Singapura, Tiger Airways segera melayani rute penerbangan dari Singapura ke Bandara Internasional Lombok (BIL), di Nusa Tenggara Barat (NTB), yang dijadwalkan mulai 22 November 2013. 

"Mulai besok (Jumat), Tiger Airways singgahi BIL dan direncanakan akan terbang tiga kali seminggu," kata Manager Operasional dan Teknik PT Angkasa Pura I BIL, Adhi Utomo, di Mataram.

Adhi berharap Tiger Airways konsisten melayani rute penerbangan Singapura-Lombok, sekaligus memperkuat rute penerbangan internasional yang sudah lebih dulu dilayani maskapai penerbangan Silk Air, setiap Kamis dan Sabtu.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi NTB, Agung Hartono mengatakan, manajemen Tiger Airways telah merampungkan berbagai perizinan agar dapat menempuh rute penerbangan langsung Singapura-Lombok.

"Semula Tiger akan layani rute penerbangan ke Lombok pada September 2013, namun manajemen Tiger Airways sempat menunggu kedatangan pesawat jenis Airbus yang dipesan dari pabriknya, dan kini segera melayani rute ke Lombok," ujarnya.

Setelah Tiger Airways, lanjut Agung, giliran Cathay Pacific yang akan menyinggahi BIL.

Saat ini, manajemen Cathay Pacific juga tengah mengurus berbagai perizinan untuk dapat menggunakan rute penerbangan langsung Hongkong-Lombok.
21.05 | 0 komentar | Read More

Makau Kunjungan Wisata Bagi Anda Yang Tak Gemar Belanja




Apakah Anda merupakan tipikal wisatawan yang tidak terlalu menikmati belanja, seperti kebanyakan turis Indonesia. Karena itulah, sudah sejak pagi itu, ia berada di kompleks reruntuhan Gereja St Paul untuk mengambil sejumlah foto.

Kompleks reruntuhan Gereja St Paul, yang merupakan sisi depan Gereja Mater Dei dan dibangun pada 1602-1640 itu, memang seolah menjadi magnet kunjungan wisatawan. Orang-orang dari sejumlah negara datang untuk menikmati keindahannya, berfoto bersama, atau sekadar menatapnya.

Manajer Humas dan Komunikasi Perwakilan Kantor Pariwisata Pemerintah Makau di Jakarta Ningsih A Chandra, mengatakan, bersama-sama dengan Senado, reruntuhan Gereja St Paul adalah tujuan wisata yang utama.

Sejak tahun 2009, kata Ningsih, para pengunjung dari Indonesia terus tercatat dalam daftar 10 besar penyumbang jumlah wisatawan ke Makau. Makau sebagai special administrative region (SAR) di bawah China, tambahnya, saat ini ingin dijadikan sebagai tujuan utama di dunia (global center of leisure).

Adapun Hongkong SAR dijadikan sebagai titik pusat penghubung untuk kegiatan bisnis dan pariwisata. Pengembangan untuk tujuan wisata di Makau tengah dilakukan pada kawasan Taipa dan Coloane.

Adapun Makau Peninsula relatif terlarang untuk pengembangan karena kawasan tersebut menjadi lokasi sejumlah peninggalan budaya. Menurut Ningsih, slogan touching moments, fascinating moments, enchanting moments, surprising moments, dan tasteful moments membungkus kampanye promosi pengembangan industri pariwisata di Makau.
18.59 | 0 komentar | Read More

Pesona Alam Di Indonesia

Indonesia Tengah dan Timur menyajikan pesona alam yang indah, alami, nan eksotis. Terlepas dari bisingnya  lalu lintas perkotaan, terlepas dari penatnya tekanan pekerjaan, dan terlepas dari aroma atmosfer yang tercemar. Benar-benar merupakan salah satu cipratan syurgawi yang diberikan pada dunia.

Jika pembaca sekalian menginginkan ketenangan dalam menikmati keindahan dari yang Maha Kuasa, maka tempat-tempat wisata di PulauLombok merupakan salah satu tujuan wisata yang sangat direkomendasikan.

Sekitar bulan Februari 2012 lalu, bertepatan dengan liburan pasca UAS, saya dan beberapa teman sekelas di kampus pergi berbackpacker ke Bali. Kami pergi ke sana dari Jogja dengan menggunakan Kereta Sri Tanjung, dilanjutkan dengan feri penyebrangan, bus kota, dan tibalah kami di Bali. Ongkos yang dikeluarkan pun tergolong murah, hanya sekitar 66 ribu untuk mencapai Ubung, Bali. Namun kali ini saya hanya akan menceritakan kisah perjalanan saya di Pulau Lombok. Cerita punya cerita, ketiga teman saya memutuskan untuk pulang setelah lima hari kami berombang-ambing di Bali. Sedang saya memutuskan untuk melanjutkan wisata ke Pulau Lombok.

Hari pertama wisata di Pulau Lombok diawali dengan mengunjungi PuncakPusuk,
sebuah puncak perbukitan di wilayah Lombok Barat yang sejuk dengan pepohonan yang cukup lebat seperti hutan belantara.

Di sepanjang jalan di Pusuk juga terdapat monyet-monyet yang berkeliaran dengan bebas dan pengunjung dapat memberi makan mereka dengan kacang yang dapat dibeli di penjual setempat.

Monyet-monyet di wilayah Pusuk ini berkeliaran dengan bebasnya dan berinteraksi cukup dekat dengan pengunjung, berbeda dengan monyet-monyet yang dapat kita temui di wilayah Kali Urang yang rata-rata hanya dapat kita lihat dari kejauhan karena kebanyakan dari monyet-monyet itu selalu di atas pohon. Pengunjung harus hati-hati karena beberapa monyet di Pusuk karena mereka cenderung agresif dalam meminta makanan, bahkan saat itu botol mizone yang dibeli oleh sepupu saya diambil, dibuka, dan diminum oleh salah satu monyet tersebut.

Sejalur dengan Pusuk, saya melanjutkan perjalanan ke arah utara, menuju Gili Trawangan, sebuah pulau kecil di wilayah Lombok Tengah yang sudah terkenal hingga mendunia. Gili Trawangan ini adalah salah satu dari Tiga Gili (Three Gilis) di lombok Tengah, yakni Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air.

Di sepanjang perjalanan, sepupu saya menceritakan legenda-legenda setempat. Konon katanya, di malam hari jika mengendarai motor sendiri di daerah Pusuk, terkadang jika apes maka kita dapat diperlihatan penampakan ular putih berkepala manusia. Dan jika melihatnya, maka jangan sekali-kali menatapnya.

Di sepanjang jalan itu saya juga meilhat arca-arca sebagai tempat persembahan umat Hindhu. Pulau Lombok, menurut saya adalah sebuah pulau dimana toleransi beragamanya cukup tinggi, terutama antara umat muslim dan umat Hindhu yang berasal dari Bali. Terdapat banyak Masjid besar di tepian jalan yang kami lalui, namun juga terdapat pura-pura kecil untuk permohonan keamanan.

Gili Trawangan, sebuah pulau kecil yang indah seperti gambaran pantai-pantai di alam imaji. Pasir putih bersih, langit biru yang cerah, air laut yang jernih semakin jauh semakin membiru menua, perahu nelayan yang dilabuhkandi tepian pantai, serta wisatawan yang asik berenang dan melakukan snorkeling. Karena keadaan alamnya yang masih alami, air lautnya pun sangat jernih dan hanya dengan berbekal peralatan snorkeling yang sederhana, kita dapat melihat terumbu-terumbu karang.

Karena letaknya tidak terlalu jauh dari bibir pantai, hanya dengan berenang sebentar saja kita sudah dapat menikmati indahnya ekosistem bawah air. Kita juga dapat melihat ikan-ikan kecil berwarna cerah yang berenang kesana kemari dengan cepatnya. Jika pembaca sekalian memiliki banyak waktu, menginaplah satu atau dua malam di Gili Trawangan ini. Pada malam hari, sering terdapat kunang-kunang yang memperindah suasanan malam. Di pagi hari, terkadang kita dapat menemukan menemukan ubur-ubur yang terseret ke pinggiran pantai.

Yang paling spesial dari pulau ini adalah tidak adanya kendaraan bermotor. Pengunjung menggunakan cidomo, semacam andong atau delman yang menggunakan ban mobil, atau dapat juga dengan menyewa sepeda. Benar-benar suasana yang alami.

Gili Trawangan ini tidak terlalu besar, namun juga tidak terlalu kecil. Pulau ini dapat dikelilingi dengan menggunakan Cidomo atau Bersepeda. Saya sendiri mencoba bersepeda untuk mengelilingi Gili Trawangan dan ternyata cukup melelahkan. Di sepanjang jalan yang mengelilingi pulau, kita dapat melihat hotel-hotel, pub, atau bar yang didesain dengan unik dan artistik. Di sepanjang jalan, di beberapa tempat yang belum terjamah oleh para developer perhotelan, kita dapat menemui kesunyian dan keindahan pantai yang masih murni dari jamahan manusia.

Puas bermain di Gili Trawangan, saya dan sepupu melanjutkan perjalanan ke Pantai Malimbu. Sebuah pantai di kawasan Lombok Barat dengan tebing-tebing tinggi.

Di puncak Malimbu, jalanan bersampingan langsung dengan tebing itu hanya dibatasi pagar kecil,  membuat kita dapat melihat pemandangan laut biru nan eksotis di bawah. Biasanya di malam hari, Malimbu dipenuhi oleh orang-orang yang bersantai melihat pemandangan laut malam sembari memakan jagung bakar. Saya sendiri sempat mencobanya, dan benar-benar maknyus. Perpaduan antara angin dingin dan hangatnya jagung bakar membuat langit malam semakin berkilau.

Setelah berfoto-foto di Puncak Malimbu, saya melanjutkan perjalanan ke Pantai Kerandangan. Pantai yang menurut saya yang pecinta pasir putih ini, biasa saja karena warna pasirnya coklat kehitaman. Namun pantai tersebut layak untuk dikunjungi karena wisata kulinernya. Disana kami menyantap sate Bulaya, sate yang terbuat campuran dari daging ayam dan ikan yang ditaburi bumbu kacang.

Yang khas dari kuliner di lombok ini adalah hampir selalu menggunakan perasan jeruk limau untuk memepersedap rasa, misalnya saja pada bumbu Ayam Taliwang, Beberuk (sejenis lalapan), maupun pada sambal-sambalnya. Awalnya saya menyangka sate ini berasal dari daging buaya, maka dari itu sate dinamai Sate Bulaya. Namun ternyata Bulaya adalah nama lontong yang disantap bersama sate ini. Terbuat dari beras, Bulaya ini hapir sama dengan lontong pada umumnya, namun dibungkus dengan menggunakan daun lontar.

Yang membuat suasana semakin asri adalah tempat makan yang dikemas menyerupai gubuk-gubuk kecil di tengah sawah. Hanya saja konsepnya adalah lesehan gubug beratap rendah di pinggir pantai. Konon katanya, di pantai ini, terdapat sebuah palung yang dapat menarik mereka yang tidak berhati-hati.
Setelah puas mengunjungi tempat-tempat tersebut, yakni Puncak Pusuk, Gili Trawangan, Puncak Malimbu, dan Pantai Kerandangan, saya pun pulang ke rumah saudara untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan keesokan harinya.
21.22 | 0 komentar | Read More

Wisata Ke Pulau Maratua

Derawan sebuah pesona laut yang tidak perlu diragukan lagi, membuatnya menjadi daya tarik bagi pencinta biota laut di bagian Timur Kalimantan. Kepulauan Derawan yang terdiri dari 31 pulau di Laut Sulawesi ini menawarkan ekosistem laut yang lengkap, mulai dari plankton, berbagai jenis terumbu karang hingga aneka macam fauna yang sangat menarik untuk dijumpai.




Indahnya pengalaman ketika berenang beriringan dengan seekor penyu, menyaksikan kepakan manta yang semakin mendekat, mengiringi lompatan ceria lumba-lumba, dan berbagi ruang dengan ubur-ubur sungguh menjadi hal yang tidak akan terlupakan yang dapat Anda nikmati di wilayah ini
Derawan sebuah pesona laut yang tidak perlu diragukan lagi, membuatnya menjadi daya tarik bagi pencinta biota laut di bagian Timur Kalimantan. Kepulauan Derawan yang terdiri dari 31 pulau di Laut Sulawesi ini menawarkan ekosistem laut yang lengkap, mulai dari plankton, berbagai jenis terumbu karang hingga aneka macam fauna yang sangat menarik untuk dijumpai.

Indahnya pengalaman ketika berenang beriringan dengan seekor penyu, menyaksikan kepakan manta yang semakin mendekat, mengiringi lompatan ceria lumba-lumba, dan berbagi ruang dengan ubur-ubur sungguh menjadi hal yang tidak akan terlupakan yang dapat Anda nikmati di wilayah ini
Sehabis istirahat sejenak di dermaga, biasanya pengunjung akan menebus hutan Pulau Kakaban melalui jalur yang sudah disediakan, berupa tangga kayu.  Anda perlu sangat hati-hati dalam meniti tangga ini karena banyak terdapat kayu yang tidak terpasang dengan baik pada posisinya. Perjalanan tidak terlalu jauh, hanya memakan waktu sekitar 10 – 15 menit dengan perjalanan santai, namun medannya cukup melelahkan.

Akan tetapi kelelahan ini akan terbayar, ketika rimbunnya dedaunan mulai menguak dan menampakkan keindahan Danau Kakaban yang hijau, senada dengan hijaunya pepohonan yang mengelilinginya. Danau yang berada di tengah Pulau Kakaban merupakan air laut yang terjebak dan bercampur dengan air tanah dan hujan selama ribuan tahun, sehingga membentuk Danau air payau. Biota laut yang sudah terlanjur terjebak di sana telah berevolusi dan membentuk suatu ekosistem yang unik hasil adaptasi selama kurun waktu ribuan tahun.

Jenis biota yang paling bayak ditemui adalah ubur-ubur yang terdiri dari empat jenis, dan salah satu di antaranya adalah ubur-ubur  Cassiopea, di mana ubur-ubur jenis ini hanya ada di dua tempat di dunia, yaitu di Palau, kep. Micronesia di kawasan Tenggara Laut Pasific dan Kakaban. Selain itu di hutan bakau yang mengelilinginya banyak ditemukan kepiting, teripang, dan ular laut. Serta banyak biota unik lain yang masih menjadi objek penelitian dari para ilmuwan.

Indahnya Danau Kakaban dan uniknya ekosistem yang ada di sana, membuat suasana yang dihadirkan benar-benar tiada duanya. Bermain dengan ubur-ubur  yang bergerak terbalik sehingga plankton yang ada di kakinya dapat memperoleh cahaya matahari. Binatang menggemaskan berwarna oranye pun harus pasrah diganggu tangan-tangan manusia yang sangat gemas dengan teksturnya yang seperti jeli.  Setelah puas mengganggu ubur-ubur, Anda dapat saja mengamati ekosistem unik yang ada dan mencoba menebak-nebak jenis bioata yang Anda temui, atau cukup dengan duduk diam di dermaga dan menikmati keindahahan danau, dijamin tidak akan bosan menghabiskan satu hari penuh di tempat tersebut.


Kedalaman Kakaban 

Selain pulau dan danaunya yang unik, Kakaban juga memiliki spot diving yang menarik. Sebuah wall batu karang yang berhadapan langsung dengan kedalaman laut yang tidak berbatas, Di sini Anda dapat menyelam dan berenang di antara dua sisi dinding, satu dinding karang dengan keindahannya dan sisi lain birunya lautan yang penuh misteri. Panduan antara  indahnya wall dan biru yang tak berujung, menjadi keindahan itu menjadi sangat agung.


Maratua, sesuai dengan namanya yang berkesan tua, di sinilah daerah yang dihuni oleh binatang dengan usia berabad-abad, dialah si penyu yang akhir-akhir ini makin gencar dilindungi. Maratua merupakan turtle point, di mana Anda dapat menyaksikan penyu dalam jumlah banyak. Selain penyu Anda juga dapat menjumpai banyak barakuda, jackfish dan stingray.



Arungi Lautan 

Pulau Maratua sendiri cukup menarik untuk dinikmati. Pulau yang merupakan salah satu pulau terluar Indonesia

dan berbatasan langsung dengan Negara Malaysia ini, memiliki garis pantai yang panjang dan landai dengan pasir putihnya yang mempesona dengan perairan yang sangat tenang.



Pesona pesisir ini sudah dimanfaatkan oleh sebuah resort mewah Paradise Resort yang dikelola oleh seorang pengusaha berwarga negara Malaysia, rate kamar yang disewakan berkisar antara 600 ribu s.d 2 juta rupiah.
19.16 | 0 komentar | Read More

Berani Wisata Ke Kutup Utara

Desa Igloo, salah satu fasilitas dari Hotel Kakslauttanen, menjamin wisatawan untuk melihat penuh indahnya cahaya utara selama musim dingin. Terletak di Lingkaran Kutub Utara dekat Taman Nasional Urho Kekkonen, Finlandia, wisatawan dapat tinggal di igloo beratap kaca atau kalo berani dalam igloo salju tradisional yang dingin.


Kaca termalnya mencegah bunga es dan mempertahankan pandangan yang jelas bahkan ketika suhu luar turun di bawah -30 derajat Celcius

Kaca termalnya mencegah bunga es dan mempertahankan pandangan yang jelas bahkan ketika suhu luar turun di bawah -30 derajat Celcius

Ada 20 igloo yang dibangun dari kaca gelas termal khusus yang memungkinkan suhu dalam igloo untuk tetap konstan dan hangat. Kaca termal ini juga mencegah pembentukan bunga es, dan tetap membuat pandangan yang jelas bahkan ketika suhu luar turun di bawah -30 ° C (-22 ° F).

Namun, suhu di dalam igloo yang tradisional tidak begitu nyaman. Berkisar antara -3 ° C dan -6 ° C (27 ° F dan 21 ° F), wisatawan terpaksa harus meringkuk dalam kantong tidur, mengenakan kaus kaki wol dan kap untuk menghalau udara dingin.

16.04 | 0 komentar | Read More

Jalan Jalan Di Kampung Betawi



Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Pemkot Jakarta Barat untuk menyelenggarakan kegiatan Kampung Betawi di Kota Tua pada Sabtu-Minggu, 16-17 November 2013.

Kepala Bidang Pengelola Destinasi, Ida Zubaidah, menuturkan, acara ini bukan hanya sebagai ajang promosi, tetapi juga edukasi. Kota Tua akan disulap menjadi Kampung Betawi, di mana nanti dihiasi dengan ornamen-ornamen budaya Betawi, baik dari segi layout sampai kuliner.

Di festival ini juga akan ditampilkan keberagaman etnis, seperti China, budaya Arab, Melayu, dan Indonesia Timur.

Dalam acara ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menggandeng majalah National Geographic Traveller untuk membuat tulisan perjalanan dalam bentuk booklet di edisi Desember 2013.


Berbagai komunitas juga turut dilibatkan untuk menyemarakkan acara. Salah satunya Komunitas Pena Jiwa. Komunitas Pena Jiwa melalui Adventure Documentary Festival mengabadikan festival tersebut tidak hanya dalam bentuk foto, melainkan juga film dokumenter, animasi, dan komik.
18.52 | 0 komentar | Read More