Mengingat statusnya sebagai pulau tahanan napi kelas berat bagi siapa saja yang ingin berkunjung disini harus mengantongi ijin dari Departemen Kehakiman. Pulau Nusakambangan dapat ditempuh lewat kota Cilacap. Keduanya hanya berjarak beberapa ratus meter dipisahkan oleh laut, sehingga dapat terlihat dengan terlihat jelas kalau kita melihatnya dari kota Cilacap. Dari Pelabuhan Lo Manis di Cilacap, sudah mulai terlihat birunya air laut di sekitar pantai yang relatif bersih. Pelabuhan ini adalah jalan akses untuk menyeberang ke Pulau Nusakambangan.
Pelabuhan ini menyediakan kapal feri yang lumayan besar, bisa mengangkut sekitar 100-an orang dan 4 mobil ukuran minibus. Kapal ini milik Departemen Kehakiman. Hanya butuh waktu sekitar lima menit untuk menyeberang ke Pelabuhan Sodong, pelabuhan satu-satunya di Pulau Nusakambangan. Begitu sampai ke daratan, pengunjung yang datang biasanya akan didatangi para napi yang menawarkan batu-batu yang dibawanya. Pengunjung bebas untuk membelinya sebagai penghargaan terhadap mereka dengan harga antara Rp.5000,- sampai Rp.10.000,-.
Objek wisata yang paling dekat dari Pelabuhan Sodong yaitu Gua Pasir. Gua Pasir adalah sebuah gua yang tercipta secara alami dengan kedalaman hanya beberapa puluh meter dan di dalamnya hanya berisi pasir. Gua ini tampak menyatu dengan tanaman merambat sekitar, sehingga bagi pengunjung mungkin tidak tahu kalau itu sebuah Gua jika tidak ditunjukkan. Menurut pemandu disana, Gua ini dianggap keramat sehingga disana dilarang untuk mengambil foto. Dijelaskan lebih lanjut kalau mengambil foto disana, hasil yang didapat tidak akan sesuai dengan objek yang ada, alias ada penampakan lain. Seram juga ternyata.
Perjalanan wisata setelah dari Gua Pasir dapat dilanjutkan ke gua kedua yaitu Gua Ratu. Di tempat ini tampak beberapa napi yang menunggu pengunjung, baik yang menjadi pemandu di Gua Ratu ataupun yang sekedar menawarkan batu akik. Dari tempat parkir mobil yang ada dibawah, pengunjung harus berjalan ke atas kurang lebih seratus meteran untuk mencapai gua. Karena belum tersedianya fasilitas penerangan, biasanya para pemandu disana telah menyiapkan lampu petromak sebagai alat penerang untuk masuk ke gua. Sisi-sisi gua yang gelap dan kotor ternyata tidak mengurangi keindahan alami dari stalaktit dan stalakmit gua ini. Semakin ke dalam ternyata semakin bagus, namun umumnya pengunjung hanya bisa memasuki gua sedalam lima puluh meteran, karena kalau lebih dalam dari itu harus memakai tabung oksigen. Menurut pemandu yang ada disana gua ini memiliki kedalaman lebih dari 4 km.
Perjalanan wisata selanjutnya dapat dilanjutkan ke Pantai Permisan yang juga dikenal dengan sebutan Pantai Perpisahan. Untuk ke pantai ini dari Gua Ratu, kita akan melewati hamparan hutan yang begitu luas. Hutan yang ada disini semakin ke dalam semakin lebat. Di beberapa ruas jalan dalam hutan, kita dapat melihat para napi yang membawa alat pembersih dan beberapa petugas yang sedang melakukan kontrol. Dalam Pulau Nusakambangan ini terdapat kompleks perumahan untuk para pegawai rutan Nusakambangan. Layaknya sebuah perumahan, rumah-rumah ini terletak di kanan kiri jalan yang membelah Pulau Nusakambangan. Para penduduk pun bersikap ramah terhadap para pengunjung, mereka dengan senang hati menerima pengunjung jika mau mampir.
Pantai Permisan terletak di salah satu ujung Pulau Nusakambangan. Dari atas bukit sebelum sampai kesana ini akan terlihat jelas laut biru dengan buih ombak yang putih diterpa oleh angin pantai yang sepoi-sepoi. Memasuki gerbang pantai ini, pengunjung akan disambut dengan gapura bertuliskan "Komando". Pantai yang menghadap Laut Selatan ini rupanya kerap digunakan sebagai tempat pembaretan Komando Pasukan Khusus. Seperti di objek wisata lainnya disini juga ada beberapa narapidana yang menawarkan hasil kerajinan berupa batu cincin dengan warna yang beraneka rupa dan gelang yang juga berhiaskan batu.
Barang kerajinan yang dijual para narapidana pada umumnya sama karena sumbernya juga sama, yakni hasil jerih payah rekan-rekan mereka yang belum diizinkan keluar dari penjara. Rupanya, di dalam penjara para narapidana dilatih membuat barang kerajinan, seperti batu cincin. Penjualan barang-barang kerajinan dilakukan oleh narapidana yang sudah boleh bekerja di luar penjara. Nanti hasil penjualannya dibagi rata. Seperti yang lainnya, harga barang yang dijual di Pantai Permisan bisa ditawar. Untuk gelang, para narapidana semula menjual dengan harga Rp 15.000 hingga Rp 20.000 tapi setelah ditawar, pembeli bisa mendapatkannya dengan harga Rp 7.500 per buah.
Pantai Permisan merupakan pantai yang sangat indah dengan lautnya yang biru dan bersih dan tidak jauh dari pantai ke arah laut terdapat batu karang dan diatasnya terdapat patung berbentuk pisau commando yang menancap ke tanah. Seakan-akan ini juga menjadi sebuah perlambang kalau pantai ini adalah pantai yang berbahaya untuk berenang. Walaupun sangat indah, namun pantai ini tetap menyimpan misteri di dalamnya.
Dekat Pantai Permisan terdapat Pantai Pasir Putih yang harus ditempuh sekitar satu jam lagi dengan berjalan kaki. Objek wisata ini berpantai landai dengan dihiasi pasir putih dan air laut yang sangat bersih.
Seharusnya dengan beberapa objek wisata tersebut rasanya sudah bisa membuat kita lupa kalau ini adalah Pulau Nusakambangan yang terkenal seram. Tetapi ternyata masih belum cukup, masih banyak lagi objek-objek wisata lainnya yang sanggup membuat kita semakin terkagum-kagum dengan pesona Pulau Nusakambangan.
Masih ada yang dinamakan Kawasan Wisata Segcra Anckan. Kawasan wisata ini terdiri dari beberapa objek. Yang pertama yaitu Desa Nelayan yang meliputi desa Pegagan, desa Bugel dan desa Muara Dua. Kemudian ada suaka hutan mangrove dan Pantai Segcra Anckan. Yang agak unik yaitu Selat Indralaya, dimana terdapat pertemuan antara air laut dan air tawar. Panorama pantai disana sangat indah serta terdapat atraksi ikan pesut.
Untuk wisata pantai masih ada beberapa lagi seperti Pantai Cimiring, obyek wisata pantai dengan benteng kuno peninggalan Portugis dimana didalamnya terdapat meriam kuno yang masih utuh. Wisata gua pun masih ada lagi seperti Gua Putri dan Gua Masigit Selo yang biasa digunakan untuk kepentingan ibadah. Selain itu juga ada obyek wisata bekas lembaga pemasyarakatan yang sudah tidak dipakai. Wisatawan dapat mengunjungi Lapas Karang tengah, Lapas Gliger, Lapas Limusbuntu dan Lapas Karanganyar.
Fasilitas Pulau Nusakambangan juga termasuk lengkap dengan adanya Bandara Udara Perintis. Selain itu juga terdapat restaurant, lapangan golf serta fasilitas wisata air. Kalau saja semua orang sudah banyak bertobat dan rumah tahanan seperti yang ada di pulau ini sudah tidak banyak lagi diperlukan, pulau ini sungguh layak dijadikan menjadi pulau wisata. Tertarik untuk mengunjungi Pulau Nusakambangan?
0 komentar:
Posting Komentar