Bidikan kamera, mainkan zoom lensa, tahan napas sesaat, dan klik! Itu semua demi sebuah satu detik peristiwa yang terekam saat di perjalanan. "Foto itu bukan cuma indah tapi harus ada rasanya," kata Safir Makki, fotografer traveling senior.
Safir Makki sudah berkali–kali sengaja melakukan perjalanan ke beberapa negara sambil merekam peristiwa dan tempat dalam lensa kamera foto. Terakhir, Safir meluncurkan buku bertajuk “Juville Evolvere” atau dalam bahasa Indonesia “Evolusi Kaum Muda”. Buku ini adalah oleh–oleh yang dibawa pulang ke tanah air dari perjalanannya menyusuri tanah kaum Mullah, Iran.
Safir Makki mengakui, selain membuat perjalanan menjadi lebih asyik, hobi fotografi memberikan perspektif lain memahami tempat tujuan. Safir mengungkapkan, “Kita harus melakukan komunikasi yang baik. Di situ pentingnya mencairkan suasana agar kehadiran kita diterima dengan baik”.
Safir Makki mengakui, selain membuat perjalanan menjadi lebih asyik, hobi fotografi memberikan perspektif lain memahami tempat tujuan. Safir mengungkapkan, “Kita harus melakukan komunikasi yang baik. Di situ pentingnya mencairkan suasana agar kehadiran kita diterima dengan baik”.
Sebelum memotret, Safir mengingatkan agar riset terlebih dahulu sebelum berangkat. Hasil riset akan menambah wawasan dan pengetahuan seputar pilihan objek foto. "Mengambil gambar akan lebih terasa untuk menghasilkan angle (sisi obyek) foto yang bagus," katanya. Setidaknya ada 3 macam obyek foto perjalanan, landscape atau pemandangan baik kota maupun alam, icon atau simbol wilayah atau negara, terakhir adalah people atau masyarakat setempat yang terkait dengan budaya dan kebiasaanya.
Safir menjelaskan untuk menghasilkan hasil foto perjalanan yang bagus, hal penting adalah mencari angle atau sisi objek foto. “Cari sisi lain dari satu objek. Sisi kehidupan lain dari objek yang dibidik” kata Safir.
Dalam membawa alat atau perlengkapan kamera, Safir Makki menekankan agar membawa dengan cara yang simpel, mudah, dan ringan. "Kamera DSLR, tipe dan merk apa pun, akan jauh lebih memuaskan," ujarnya.
Safir menambahkan jangan sampai gadget dan perlengkapan elektronik lainnya menggangu konsentrasi keasyikan memotret. "Cukup dengan satu lensa kamera yang bisa tele (jarak dekat) dan bisa wide zoom (jarak jauh). Itu juga secukupnya," ujarnya.
Safir menambahkan jangan sampai gadget dan perlengkapan elektronik lainnya menggangu konsentrasi keasyikan memotret. "Cukup dengan satu lensa kamera yang bisa tele (jarak dekat) dan bisa wide zoom (jarak jauh). Itu juga secukupnya," ujarnya.
Menurut Safir, foto perjalanan tidak memerlukan peralatan yang ribet dan banyak, seperti tripod dan berbagai macam lensa lainnya. "Kalau berat akan membuat badan capek," katanya.
Safir menambahkan, "Yang penting alat yang kita bawa adalah alat yang kita kuasai penggunaannya".
Membawa kamera ke tempat asing saat liburan perjalanan jangan terlalu mencolok hingga menjadi pusat perhatian. "Kamera itu bisa jadi provokasi. Kalau sampai menakutkan akan menyulitkan kita membaur dan diterima dengan baik oleh masyarakat lokal. Cukup bawa dengan tas biasa," katanya.
Persiapan tambahan diperlukan bila liburan ke wilayah atau negara yang cuacanya ekstrim. Misalnya cuaca pegunungan yang dingin akan membuat lensa berembun, bahkan bisa membuat kamera beku. Kata Safir, “Harus bisa menjaga suhu kamera agar stabil”.
Safir Makki memberikan tips utama dalam hobi foto perjalanan adalah meningkatkan keahlian kamera dan ketajaman rasa dalam mengambil gambar. "Semua akan terasah dalam setiap pengalaman perjalanan," tambah Safir Makki.
0 komentar:
Posting Komentar