ALAM khayal dan dunia nyata berbeda tipis di Disneyland. Realitas yang dilihat orang di layar lebar mewujud di depan mata pengunjung. Orang bisa bertualang bersama Indiana Jones, terbang ke galaksi ”Star Wars”, atau ikut balap mobil dalam film ”Cars”.
Terik matahari menyengat kulit pada awal Agustus lalu di Disneyland, Anaheim, California, Amerika Serikat. Di tengah hari panas itu terdengar berulang-ulang lagu ”When You Wish upon a Star”. Lagu yang pertama kali muncul dalam film Pinocchio, produksi Disney, itu memang selaras dengan keberadaan Disneyland: yaitu taman hiburan yang mengajak orang mewujudkan mimpi. Simak syairnya:
When you wish upon a star
Makes no difference who you are
Anything your heart desires
Will come to you...
Walt Disney memang membangun Disneyland pada 1955, dan kemudian Disney California pada 2001, untuk siapa saja yang ingin mencecap impian. ”Segala impian kita bisa terwujud kalau kita berani mencarinya,” kata Walt Disney (1901-1966).
Dan lihatlah bagaimana orang mencari, dan mungkin menemukan, impian mereka di Cars Land di Disney California yang letaknya persis di depan Disneyland. Di Cars Land orang bisa bertualang ke negeri seperti dalam film Cars produksi Pixar Animation Studio. (Pixar sejak 2006 diakuisisi The Walt Disney Company).
Kita diajak jalan-jalan ke Radiator Springs, kota dalam film Cars. Penikmat film tersebut mungkin akan lebih menghayati apa yang mereka lihat di Cars Land. Namun, percayalah, taman seluas 4,5 hektar ini bukan hanya untuk penonton film Cars. Cobalah misalnya ikut Radiator Springs Racers, dan kita diajak merasakan sensasi adu balap yang memacu adrenalin. Pengunjung naik mobil sedan kap terbuka yang memuat enam penumpang. Mobil tanpa ban itu berjalan di atas rel tunggal.
KOMPAS/FRANS SARTONO Parade Tokoh Fiksi di Disney California.
Total durasi hiburan ini sekitar 5 menit, tetapi saat yang paling menegangkan sebenarnya hanya 40 detik. Dan itu adalah saat kita mengikuti racing di ajang Radiator Springs Racers. Mobil melaju kencang melewati jalan berkelok, menikung tajam, mendaki, dan menurun. Benar-benar bikin hati kebat-kebit, waswas, tapi puas.
Indiana Jones
Lain pula dengan sensasi dalam wahana Indiana Jones Adventure. Pendekatan fasilitas ini sama saja, yaitu membawa orang ke alam seperti yang mereka lihat dalam film Indiana Jones garapan Steven Spielberg yang dibintangi Harrison Ford.
Pertama kita diajak masuk ke Temple of the Forbidden Eye. Kita sudah merasakan bau alam petualangan Indiana Jones: hutan rimbun dengan keciap burung, nyanyian serangga, dan sesekali kepak burung. Kemudian kita memasuki lorong kuil remang-remang. Atap lorong disangga bambu. Tentu itu tiang sangga artifisial.
Pada salah satu dinding lorong itu terpasang papan pengumuman, ”Jangan ganggu kelelawar”. Papan peringatan itu justru menghadirkan rasa wingit goa karena seakan-akan goa itu dihuni kelelawar.
Lorong kuil yang menyerupai goa itu sekaligus menjadi jalur antrean sebelum kita menaiki mobil tua Indiana Jones. Dan itulah petualangan yang sesungguhnya. Mobil akan meluncur ke lorong-lorong gelap dalam kuil yang dijamah Indiana Jones dalam sekuel Indiana Jones and the Raiders of the Lost Ark (1981).
Dalam keremangan kuil tampak tengkorak dan tulang-tulang berserakan. Kejutan demi kejutan menghadang. Misalnya, tiba-tiba Indiana Jones meluncur turun dengan tali dari lubang goa lalu berhenti persis di atas kita. Ada pengunjung yang menjerit kaget, sebelum kemudian tertawa ketika melihat sang arkeolog itu bergelantungan dan senyum-senyum tipis khas Indiana Jones. Arkeolog itu hadir lengkap dengan topi dan cambuk di pinggang. Ia adalah sosok mekanik, bisa bergerak, mesem-mesem, terbuat dari bahan serupa lateks.
Kejutan lain adalah batu menggelinding yang di dalam film siap menggilas tubuh sang arkeolog. Dan ini yang membuat orang menjerit adalah penampakan ular yang seperti hendak mematuk pengunjung.
Imajinasi tanpa batas
Kita juga bisa masuk ke dunia bajak laut seperti dalam film Pirates of the Caribbean. Kita diajak naik perahu menyusuri perairan remang-remang dan berjumpa dengan Kapten Jack Sparrow yang dalam film diperankan Johnny Depp. Ia tengah mabuk duduk di kursi goyang di goa penuh harta karun. Namun, hati-hati, ada tembakan senapan dan meriam dari para bajak laut.
KOMPAS/FRANS SARTONO Patung Walt Disney menggandeng Mickey Mouse dengan latar belakang Kastil Sleeping Beauty di Disneyland, Anaheim, California, Amerika Serikat.
Penggemar film Star Wars juga diajak naik pesawat Starspeeder yang dikemudikan oleh robot C3Po (dibaca Three-Pi-O). Di depan kita terbentang galaksi dalam film Star Wars yang tampak nyata lewat teknologi citra digital tiga dimensi high-definition. Dengan tempat duduk yang dikoordinasikan dengan gerak pesawat, pengunjung benar-benar diajak terbang, melewati celah-celah bukit sempit.
Kita diajak mengunjungi tempat-tempat dalam legenda Star Wars seperti planet Hoth, Kashyyyk, Tatooine, Coruscant, Naboo, dan Death Star. Pesawat mencebur ke laut dan mendarat di dasarnya, lalu diserang binatang.
Disney merancang Disneyland dan taman lanjutannya Disney California sebagai taman bagi keluarga tempat orangtua dan anak-anak bisa bergembira bersama-sama. Disney tidak habis-habisnya mengajak orang mengembara di jagat fantasi. Thomas O Staggs, Chairman Walt Disney Parks and Resorts di Anaheim, California, mengatakan, Disney akan terus membuka fasilitas baru, memberikan impian baru. Ia mengutip ucapan Walt Disney.