Tuna memiliki sistem sirkulasi dan respirasi yang unik dibanding ikan yang lain, yaitu kemampuan mereka untuk mempertahankan suhu tubuh mereka lebih hangat dibandingkan dengan suhu lingkungan. Contohnya bluefin tuna dapat mempertahankan suhu tubuhnya pada 24-35oC di mana suhu air di sekelilingnya bisa mencapai 6oC.
Tuna termasuk perenang cepat yang dapat mencapai kecepatan hingga 90 kph (56 mph) contohnya bluefin tuna. Selain itu tuna dapat beradaptasi dengan baik untuk berlayar jarak jauh dengan kecepatan yang relatif cepat. Tuna dapat mempercepat kecepatannya saat mendahului ikan lain atau menghindari predator.
Tidak seperti daging ikan pada umumnya, daging ikan tuna berwarna merah muda sampai merah tua. Warna ini disebabkan karena kandungan myoglobin (suatu molekul yang mengikat oksigen) yang lebih banyak dibandingkan ikan lain, sehingga darah tuna lebih kaya oksigen yang memberikan lebih banyak energi untuk otot mereka.
Selain dikonsumsi dalam bentuk segar, tuna juga banyak yang dikalengkan. Tuna kaleng pertama kali diperkenalkan tahun 1903 dan dengan cepat menjadi populer. Larutan yang biasanya digunakan dalam tuna kaleng antara lain minyak makan, larutan garam, air, atau saus tertentu (misalnya saus tomat atau saus sambal).
Dalam 100 g tuna yang dikalengkan dengan minyak makan yang kemudian ditiriskan memiliki kandungan energi sebanyak 200 kkal, karbohidrat 0g, lemak 8g, dan protein 29g. Sedangkan 100 g tuna segar mengandung energi 144 kkal, karbohidrat 0g, lemak 4g, dan protein 23,3 g. Karena termasuk oily fish, tuna mengandung sejumlah vitamin A (2183 IU atau AKG 44%), dan vitamin D (720 IU atau AKG 180%). Tuna segar juga mengandung omega 3 sebanyak 1298 mg/100 g atau memenuhi AKG sebanyak 81% untuk pria dan 118 % untuk wanita.
Ada beberapa tip yang dapat kita lakukan dalam mengolah tuna seperti yang dijelaskan berikut. Penggunaan sedikit minyak atau bahan-bahan yang memiliki citarasa kuat seperti lemon, bawang putih, dan bumbu lain akan membuat masakan tuna menjadi lebih lezat. Tuna yang dimasak medium-rare (teksturnya kokoh, bagian tengah masih agak merah dan hangat; suhu yang digunakan 55-60oC) akan memberikan citarasa yang lebih enak. Jika sulit memasak medium-rare, lakukan pemasakan sampai warna dagingnya berubah warna dan tidak transparan lagi.
Hindari memasak tuna sampai overcooking, karena akan menurunkan citarasanya. Jika akan menggunakan tuna yang di kaleng (tunafish), tiriskan terlebih dahulu larutan perendamnya karena beberapa jenis larutan perendam mengandung lemak dan garam yang cukup tinggi. Jika ingin membuat sushi atau sashimi, gunakan tuna yang khusus dijual untuk kebutuhan tersebut. Nah, resep sederhana berikut mungkin anda bisa coba praktekkan sendiri. Selamat mencoba.
Untuk 1 porsi
200 g tuna fillet
1 sdm lemon juice
1/2 sdm minyak rice bran
1/2 sdt oregano
1/8 sdt lada hitam
Kecap untuk topping
Cara membuat
Cuci bersih tuna dan tiriskan.
Campur rata lemon juice, minyak rice bran, oregano dan lada hitam. Lumuri pada ikan tuna dan diamkan sekitar 15 menit.
Letakkan dalam baki oven. Panggang dengan oven pada suhu 180oC selama 10 menit, kemudian balik dan panggang lagi selama 10 menit. Angkat.
Sajikan bersama topping kecap.
Nilai nutrisi per porsi
Energi: 252,5 kkal
Lemak: 8,5 g
Karbohidrat: 0 g
Serat: 0 g
Protein: 44 g
Tip dan saran
Untuk melengkapi menu ini, tambahkan sumber karbohidrat kompleks dan sumber serat pangan lainnya seperti sayuran atau buahan.
Topping kecap dapat diganti dengan topping lain seperti saus tomat, saus sambal, atau mayonaise rendah kalori.
Jika tuna tidak tersedia, dapat menggunakan salmon.
Tuna termasuk perenang cepat yang dapat mencapai kecepatan hingga 90 kph (56 mph) contohnya bluefin tuna. Selain itu tuna dapat beradaptasi dengan baik untuk berlayar jarak jauh dengan kecepatan yang relatif cepat. Tuna dapat mempercepat kecepatannya saat mendahului ikan lain atau menghindari predator.
Tidak seperti daging ikan pada umumnya, daging ikan tuna berwarna merah muda sampai merah tua. Warna ini disebabkan karena kandungan myoglobin (suatu molekul yang mengikat oksigen) yang lebih banyak dibandingkan ikan lain, sehingga darah tuna lebih kaya oksigen yang memberikan lebih banyak energi untuk otot mereka.
Selain dikonsumsi dalam bentuk segar, tuna juga banyak yang dikalengkan. Tuna kaleng pertama kali diperkenalkan tahun 1903 dan dengan cepat menjadi populer. Larutan yang biasanya digunakan dalam tuna kaleng antara lain minyak makan, larutan garam, air, atau saus tertentu (misalnya saus tomat atau saus sambal).
Dalam 100 g tuna yang dikalengkan dengan minyak makan yang kemudian ditiriskan memiliki kandungan energi sebanyak 200 kkal, karbohidrat 0g, lemak 8g, dan protein 29g. Sedangkan 100 g tuna segar mengandung energi 144 kkal, karbohidrat 0g, lemak 4g, dan protein 23,3 g. Karena termasuk oily fish, tuna mengandung sejumlah vitamin A (2183 IU atau AKG 44%), dan vitamin D (720 IU atau AKG 180%). Tuna segar juga mengandung omega 3 sebanyak 1298 mg/100 g atau memenuhi AKG sebanyak 81% untuk pria dan 118 % untuk wanita.
Ada beberapa tip yang dapat kita lakukan dalam mengolah tuna seperti yang dijelaskan berikut. Penggunaan sedikit minyak atau bahan-bahan yang memiliki citarasa kuat seperti lemon, bawang putih, dan bumbu lain akan membuat masakan tuna menjadi lebih lezat. Tuna yang dimasak medium-rare (teksturnya kokoh, bagian tengah masih agak merah dan hangat; suhu yang digunakan 55-60oC) akan memberikan citarasa yang lebih enak. Jika sulit memasak medium-rare, lakukan pemasakan sampai warna dagingnya berubah warna dan tidak transparan lagi.
Hindari memasak tuna sampai overcooking, karena akan menurunkan citarasanya. Jika akan menggunakan tuna yang di kaleng (tunafish), tiriskan terlebih dahulu larutan perendamnya karena beberapa jenis larutan perendam mengandung lemak dan garam yang cukup tinggi. Jika ingin membuat sushi atau sashimi, gunakan tuna yang khusus dijual untuk kebutuhan tersebut. Nah, resep sederhana berikut mungkin anda bisa coba praktekkan sendiri. Selamat mencoba.
Untuk 1 porsi
200 g tuna fillet
1 sdm lemon juice
1/2 sdm minyak rice bran
1/2 sdt oregano
1/8 sdt lada hitam
Kecap untuk topping
Cara membuat
Cuci bersih tuna dan tiriskan.
Campur rata lemon juice, minyak rice bran, oregano dan lada hitam. Lumuri pada ikan tuna dan diamkan sekitar 15 menit.
Letakkan dalam baki oven. Panggang dengan oven pada suhu 180oC selama 10 menit, kemudian balik dan panggang lagi selama 10 menit. Angkat.
Sajikan bersama topping kecap.
Nilai nutrisi per porsi
Energi: 252,5 kkal
Lemak: 8,5 g
Karbohidrat: 0 g
Serat: 0 g
Protein: 44 g
Tip dan saran
Untuk melengkapi menu ini, tambahkan sumber karbohidrat kompleks dan sumber serat pangan lainnya seperti sayuran atau buahan.
Topping kecap dapat diganti dengan topping lain seperti saus tomat, saus sambal, atau mayonaise rendah kalori.
Jika tuna tidak tersedia, dapat menggunakan salmon.
19.32 | 0
komentar | Read More